Minggu, 05 Juni 2011

Artikel
By: Denny roberto
Sahabat menjadi cinta
           
            Sahabat adalah orang selalu mengerti ,dekat,dan tahu sifat kita. Juga mengerti seluk beluk kepribadian kita di sehari hari. Dan cinta adalah perasaan seseorang kepada lawan jenis yang membuat seseorang tersebut memiliki daya ketertarikan sehingga menimbulkan rasa yang disebut dengan cinta.
Kedekatan yang dilalui selalu dengan kebersamaan membuat rasa yang tidak biasa, dan itu yang bisa membuat jatuh hati. Saling mengenal yang dilakukan dan diawali dari persahabatan sehingga semua yang terlewati injadi inprovmen dari sebuah bibit cinta. Dengan selalu bersamanya,didekatnya,mendengar suaranya,melihat senyum nya yang selalu menginsi hari hari yang menjadikan hari mu indah. Waktu adalah kunci utama yang akan menentukan cinta itu ada maupun tak ada. Semua yang terukir dan menghiasi cinta memerlukan waktu. Serta kebersamaan yang juga berbaur dengan waktu akan menjadikan ukiran sempurna dari cinta itu sendiri
Seperti dalam sebuah kisah persahatan yang nyata ini.(Di kelas yang duduk berdekatan, selalu bersama dalam tawa,susah,maupun duka. Di mulai dari tidak memiliki rasa apa dan mengangap rasa sahabat terbaik. Waktu pun berputar ,mengalir seperti air,dan berjalan seperti langkah kaki. Beberapa bulan kemudian tempat duduk itu pun di rubah wali kelas. Sang pria di pindahkan dari lokasi tempat duduk yang jauh dari tempat yang biasanya bersama dan kini jauh sedangkan sang wanita tetap dan tidak dipindahkan. Waktu kebersamaan pun berkurang tetapi masih ada kesempatan bersama di waktu tertentu seperti waktu istirahat,dan pulang sekolah. Selang waktu sang pria mengalami kehilangan dan merasa rancuh karena tidak seperti biasanya. Dekat dengan wanita itu dalam proses belajar. Dari lama kelamaan setelah itu sang pria menyadari bahwa ia jatuh cinta kepada sang wanita tersebut. Dan sampai kini ia belum berani mengungkap langsung ke sanwanita karena ia mengetahui sang wanita telah mempunyai pacar . Dan kini sang pria tetap menanti sang wanita serta sang pria ingin mengetahui perasaan sang wanita terhadap sang pria sampai sekarang) .
Kisah tersebut membuktikan sahabat menjadi cinta itu ada di tengah kita. dan selalu membanyangi kita di tengah tengah rahasia kehidupan tentang sahabat dan cinta. Memungkinkan jika hari hari yang telah lalui bersama kan selalu menjadi ukiran di hati. Yang siap membuat orang jatuh cinta. Setiap cinta yang terpelihara adalah cinta yang abadi. Karena telah melalui proses yaitu persahabatan. Cinta itu mengenal,mengasihi,dan juga rasa sayang yang berbaur menjadi satu.
Kini tanya pada diri anda ! apakah anda mencintai diri nya ”sahabat lawan jenis” ? anda harus jujur pada diri anda. Cinta ada, tetapi tidak bisa di sentuh,di lihat tetapi anda rasakan. Rasakan cinta anda yang selama ini anda tidak sadar. Bahwa dia adalah cinta sejati ada yang benar benar mencintai anda ataw sebalik nya. Rasakan,dalami,serius,waktu,kebersamaan,saling mengenal adalah kunci terjadi nya cinta di dalam persabatan yang memungkinkan menjadi cinta sejati mu ….                                               



Minggu, 29 Mei 2011

cerpen "Percakapan Patung-Patung"

BULAN sebesar semangka tersepuh perak, tergantung di langit kota, dini hari. Cahayanya yang lembut, tipis berselaput kabut, menerpa lima sosok patung pahlawan yang berdiri di atas Monumen Joang yang tak terawat dan menjadi sarang gelandangan. Cahaya bulan itu seperti memberi tenaga kepada mereka untuk bergerak-gerak, dari posisi mereka yang berdiri tegak. Mereka seperti mencuri kesempatan dari genggaman warga kota yang terlelap dirajam kantuk dalam ringkus selimut.
Lima patung yang terdiri dari tiga lelaki dan dua perempuan itu, menggoyang-goyangkan kaki, menggerakkan tangan, kemudian duduk dan bahkan ada yang tiduran. Mungkin, mereka sangat letih karena selama lebih dari empat puluh tahun berdiri di situ. Wajah mereka yang kaku, dengan lipatan-lipatan cor semen yang beku pun kerap bergerak-gerak seperti orang mengaduh, mengeluh, menjerit dan berteriak. Tentu, hanya telinga setajam kesunyian yang mampu mendengarnya.
"Dulu, ketika jasad kita terbujur di sini, kota ini sangat sunyi. Hanya beberapa lampu berpendar bagai belasan kunang-kunang yang membangunkan malam. Kini, puluhan bahkan ratusan lampu, bependar-pendar seterang siang. Negeri ini benar-benar megah," ujar patung lelaki yang dikenal dengan nama Wibagso sambil mengayun-ayunkan senapannya.
"Tapi lihatlah di sana, Bung Wibagso. Kumpulan gelandangan tumpang-tindih bagi jutaan cendol sedang makan bangkai anjing dengan lahap. Dan di sana, lihatlah deretan gubug-gubug reyot menyatu dengan gelandangan yang berjejal bagai benalu menempel di tembok gedung-gedung. Mulut mereka menganga menyemburkan abab bacin serupa aroma mayat, mengundang jutaan lalat terjebak di dalamnya. Ya, Tuhan, mereka mengunyah lalat-lalat itu..." desis patung lelaki bernama Durmo.
Ratri, patung perempuan yang dulu dikenal sebagai mata-mata kaum gerilyawan, menukas, "Itu biasa rekan Durmo. Dalam negeri yang gemerlap, selalu dirawat kemiskinan sebagai ilham bagi kemajuan. Kita mesti bangga, negeri ini sangat kaya. Lihatlah di sana deretan rumah mewah menyimpan jutaan keluarga bahagia. Ada mobil-mobil mewah, ada lapangan golf pribadi, bahkan ada pesawat terbang pribadi... Dan lihatlah di sana, orang-orang berdansa-dansi sampai pagi. Yaaa... ampun malah ada yang orgi..."
Patung Sidik, yang sejak tadi menyidik dunia sekitar dengan mata nanar melenguh bagai sapi di ruang jagal, "Ternyata mereka hanya sanggup mengurus perut dan kelamin mereka sendiri. Aku jadi menyesal, kenapa dulu ikut memerdekakan negeri ini."
"Aku pun jadi tidak lagi pede sebagai pahlawan," timpal Durmo, "Kita bediri di sini tak lebih dari hantu sawah. Ternyata mereka tak sungkan apalagi hormat kepada kita. Buktinya, mereka menggaruk apa saja."
"Kamu jangan terlalu sentimentil. Aku rasa mereka tetap hormat kepada kita. Buktinya, mereka membangunkan kita monumen yang megah," tukas Wibagso.
Tapi kenapa kita hanya diletakkan di sini, di tempat njepit ini. Mosok monumen pahlawan kok cuma dislempitkan," gugat patung perempuan bernama Cempluk, yang dulu dikenal sebagai pejuang dari dapur umum.
Angin bertiup mengabarkan hari sudah pagi. Gelandangan-gelandangan yang tidur melingkar di kaki monumen itu menggeliat. Mulut mereka menguap kompak. Aroma abab bacin yang membadai dari sela gigi-gigi kuning, menguasai udara sekitar. Tercium oleh para patung pahlawan. Sontak mereka serempak berdiri, dan masing-masing kembali pada tempatnya, sebelum keheningan pagi dirajam hiruk-pikuk kota, sebelum udara bersih pagi dicemari deru nafas kota yang keruh.
Dalam posisi asal, patung-patung pahlawan itu terus bergumam. Tapi hanya telinga setajam kesunyian yang mampu menangkapnya.
YU Seblak, pelacur senior yang dikenal sebagai danyang alias "penunggu" monumen itu, duduk takzim di kaki monumen. Tangannya di angkat di atas kepala. Tergenggam dupa yang mengepulkan asap. Kepulan asap itu menari-nari mengikuti gerak tangan Yu Seblak. Ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Gerakan Yu Seblak diikuti lima-enam orang yang duduk di belakang perempuan berdandan menor itu. Yu Seblak bergumam meluncurkan kata-kata mantera.
"Aku mendengar ada banyak orang mendoakan kita. Mereka memberi kita sesaji. Ada bunga-bunga, ada jajan pasar, ada juga rokok klembak menyan," Mata Wibagso terus mengikuti upacara yang dipimpin Yu Seblak.
"Kurang ajar! Kita dianggap dhemit! Malah ada yang minta nomer buntut segala! Ini apa-apaan Wibagso!" teriak Durmo.
"Ssssttt. Tenanglah. Apa susahnya kita membikin mereka sedikit gembira. Anggap saja ini intermezzo dalam perjalanan kita menuju jagat keabadian," ujar Wibagso.
"Tapi kalau pahlawan sudah disuruh ngurusi togel itu kebangeten!" protes Cempluk.
"Hidup mereka gelap rekan Cempluk. Mereka hanya bisa mengadu kepada kita, karena yang hidup tak pernah mengurusi nasib mereka. Justru menghardik mereka...," tukas Ratri.
Yu Seblak terus mengucapkan doa dalam irama cepat, diikuti orang-orang di belakangnya. Selesai memimpin doa, Yu Seblak menerima berbagai keluhan para "pasiennya".
"Wah kalau pahlawan disuruh ngurusi garukan pelacur, ya enggak bisa. Punya permintaan itu mbok yang sopan gitu lho..."
"Habis, saya selalu kena garuk, Yu. Jadinya 'dagangan' saya sepi. Ehhh siapa tahu, para petugas ketertiban kota itu takut dengan Kanjeng Wibagso dan semua pahlawan di sini. Tolong ya... Yu..." ujar Ajeng, perempuan berparas malam itu, sambil menyerahkan amplop di genggaman Yu Seblak.
"Yaahhh akan saya usahaken. Semoga saja Kanjeng Wibagso dan rekan bisa mempertimbangken..."
Wibagso tersenyum. Sidik manggut-manggut. Durmo tampak tersinggung.
"Mereka ini payah. Garuk-menggaruk itu kan bukan urusan kita. Mestinya mereka mengadu ke anggota dewan..."
"Ah anggota dewan kan lebih senang kasak-kusuk untuk saling menjatuhkan...," ujar Sidik.
"Tampung saja keluhan itu," sahut Wibagso.
"Tapi urusan kita banyak, Bung! Kita masih harus mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan kita selama hidup. Jujur saja, waktu berjuang dulu, aku menembaki musuh tanpa ampun seperti aku membasmi tikus," mata Durmo menerawang jauh.
"Perang memungkinkan segalanya, Bung. Kita tidak mungkin bersikap lemah lembut terhadap musuh, yang mengincar nyawa kita. Kita membunuh bukan demi kepuasan melihat mayat-mayat mengerjat-ngerjat karena nyawanya oncat. Kita hanya mempertahankan hak yang harus digenggam," Wibagso mencoba menghibur Durmo.
"Kita yakin saja, malaikat penghitung pahala pasti mencatat seluruh kebaikan kita," Ratri menimpali.
Dari penjual rokok di seberang jalan, sayup-sayup terdengar warna berita dari radio: "Monumen Joang untuk mengenang lima pahlawan yang gugur dalam pertempuran Kota Baru melawan pasukan Belanda akan dipugar. Status mereka pun sedang diusulkan untuk ditingkatkan dari pahlawan kota telah menyiapkan anggaran sebesar tiga milyar." Lima patung itu mendengarkan berita dengan takzim. Wibagso meloncat girang. Ratri menari-nari. Cempluk hanya diam terpekur. Durmo masih dibalut perasaan gelisah. Sidik berdiri mematung, meskipun sudah sangat lama jadi patung.
"Kenapa kalian hanya diam? Berita itu mesti kita rayakan!" ujar Wibagso.
"Untuk apa? Aku sendiri tak terlalu bangga jadi pahlawan. Ternyata negeri yang kumerdekakan ini, akhirnya hanya menjadi meja prasmanan besar bagi beberapa gelintir orang. Sedang jutaan mulut yang lain, hanya menjadi tong sampah yang mengunyah sisa-sisa pesta," ujar Sidik.
"Itu bukan urusan kita, Bung. Tugas kita sudah selesai. Kita tinggal bersyukur melihat anak cucu hidup bahagia," sergah Wibagso.
"Tapi jutaan orang-orang bernasib gelap itu terus menjerit. Jeritan mereka memukul-mukul rongga batinku."
"Ah, sudah jadi arwah kok masih perasa."
"Tapi perasaanku masih hidup!"
"Untuk apa memikirkan semua itu. Kalau masih ada yang kurang beruntung, itu biasa. Hidup ini perlombaan. Ada pemenang, ada juga pecundang!"
"Jangan-jangan kamu ini kurang ikhlas berjuang, Bung Sidik," timpal Ratri.
"Kurang ikhlas bagaimana? Kakiku yang pengkor ini telah kuberikan kepada hidup. Bahkan jantungku telah menjadi sarang peluru-peluru musuh. Mereka memberondongku tanpa ampun hingga tubuhku luluh latak bagai dendeng."
"Ooo kalau soal itu, penderitaanku lebih dahsyat. Kalian tahu, ketika aku merebut kota yang dikuasai musuh, puluhan peluru merajamku. Tapi aku puas, karena berkat keberanianku, nyali kawan-kawan kita terpompa dan akhirnya berhasil memenangkan pertempuran. Ini semua berkat aku!"
"Enak saja kau bilang aku," sergah Durmo. "Dalam pertempuran merebut Kota Baru itu, aku dan Sidik yang berdiri paling depan. Menghadapi musuh satu lawan satu. Kamu sendiri, lari terbirit-birit ke hutan dan ke gunung. Dan kamu, tanpa malu, menyebut sedang bergerilya!"
"Tapi akulah yang punya ide untuk menyerang. Aku juga yang memimpin serangan fajar itu!"
"Siapa yang mengangkatmu jadi pemimpin, Wibagso? Siapa? Waktu itu, kita tak lebih dari pemuda yang hanya bermodal nyali. Tak ada jabatan. Tak ada hierarki. Apalagi pimpinan produksi perang!" hardik Durmo.
"Tapi perang tidak hanya pakai otot, Bung! Perang juga pakai otak. Pakai strategi!" Napas Wibagso naik-turun.
"Tapi strategi tanpa nyali bagai kepala tanpa kaki!" kilah Durmo.
"Bung Wibagso," tukar Sidik, "Kenapa kamu sibuk menghitung-hitung jasa yang sesungguhnya hampa?!"
Bulan mengerjap, seperti tersentak. Wajah Wibagso memerah.
"Sidik! Belajarlah kamu menghargai jasa orang lain. Jangan anggap kamu paling pahlawan di antara para pahlawan!"
"Kapan aku membangga-banggakan diri? Kapan? Kamu ingat, waktu berjuang dulu, aku justru menghilang ketika ada Panglima Besar mengunjungi kawan-kawan kita yang berhasil menggempur musuh. Kalau aku mau, bisa saja aku mencatatkan diri menjadi prajurit resmi. Dan aku yakin, ketika negeri ini merdeka, aku mampu jadi petinggi yang bisa mborongi proyek. Tapi, puji Tuhan, maut keburu menjemputku," ujar Sidik.
"Begitu juga aku," sergah Durmo, "Aku berpesan kepada anak-anakku, kepada seluruh keturunanku, untuk tidak mengungkit-ungkit jasa kepahlawananku, demi uang tunjangan yang tak seberapa banyak. Itu pun masih banyak potongannya!"
"Munafik. Kalian ini munafik!" bentak Wibagso.
Bulan kembali mengerjap. Angin terasa mati.
Napas kota kembali berhembus. Jantung kota kembali berdegup. Gelandangan, pelacur dan copet kembali menggeliat. Mulut mereka kompak menguap menyemburkan abab bacin penuh bakteri.
"Aku yakin, kalau monumen ini jadi dipugar, kita akan kehilangan tempat," ujar Kalur, pencopet bertubuh tinggi kurus itu.
"Kita harus turun ke jalan. Kita kerahkan semua gelandangan di kota ini. Kita demo besar-besaran!" timpal Karep yang dijuluki "gelandangan intelektual" karena gemar mengutip kata-kata gagah.
Percakapan mereka dihentikan suara radio milik Yu Seblak yang menyiarkan warta berita: "Drs Ginsir, Kepala Kotapraja yang menggantikan RM Picis, membatalkan rencana pemugaran Monumen Joang. Menurut Drs Gingsir, proyek itu mubazir. Bertenangan dengan azas kemanfaatan bagi publik. Apalagi pengajuan perubahan status menjadi pahlawan nasional, ditolak Tim Pakar Sejarah Nasional. Dana sebesar tiga milyar dialihkan untuk memberikan bantuan pangan kepada masyarakat prasejahtera."
Gelandangan-gelandangan sontak bersorak. Mereka menari. Beberapa orang menenggak minuman oplosan alkohol. Bahkan ada yang mencampurinya dengan spritus. Jantung mereka berdetak cepat. Gerakan tubuh mereka semakin rancak, semakin panas.
Bulan pucat di angkasa berselimut kabut. Kota kembali tidur. Tapi di sebuah gedung pemerintahan kotapraja, tampak lampu masih menyala.
"Saya setuju saja, jika Den Bei Taipan mau bikin mall di sini," ujar Drs Ginsir sambil minum anggur.
"Terima kasih... terima kasih. Bapak Ginsir ternyata welcome. Eeee soal pembagian keuntungan, itu dinegosiasikan. Biasanya, 30:60." Den Bei menenggak anggur merah.
"Tapi tunggu dulu, Den Bei. Saya mesti mengusulkan masalah ini pada Dewan. Dan biasanya itu agak lama. Maklum..."
"Eeee bagaimana kalau 35:65. Tidak ada konglomerat gila macam saya."
"Tapi masih banyak konglomerat lain yang lebih gila, Den Bei..."
"Bagaimana kalau 40:60. Ini peningkatan yang sangat progresif."
"Well...well...well... Saya kira Den Bei bisa bikin mall tidak hanya satu. Tanah di sini masih sangat luas."
"Bapak ini ternyata cerdas. Setidaknya, mendadak cerdas."
Keduanya tertawa berderai.
"Den Bei tinggal pilih. Alun-alun, bekas benteng Rotenberg atau di Monumen Joang."
"Semuanya akan saya ambil."
"Terima kasih. Sulaplah kota kami ini jadi metropolitan."
Keduanya berjabat tangan.

"PENGKHIANAT! Culas! Licik dan sombong! Penguasa demi penguasa datang, ternyata hanya bertukar rupa. Mereka tetap saja menikamkan pengkhianatan demi pengkhianatan di tubuh kita!" Wibagso menggebrak, hingga tubuh monumen bergetar.
"Mereka menganggap kita sekadar bongkahan batu yang beku. Mereka hendak menggerus kita menjadi butiran-butiran masa silam yang kelam!" hardik Ratri.
Sidik, Durmo, dan Cempluk tersenyum.
"Kenapa kalian hanya diam? Kita ini hendak diluluhlantakkan. Lihatlah buldoser-buldoser itu datang. Berderap-derap. Kita harus bertahan. Bertahan!" teriak Wibagso.
Di bawah monumen, Yu Seblak memimpin penghadangan penggusuran. "Kita harus bertahan! Kita lawan buldoser-buldoser itu! Ajeng, Karep, Kalur, di mana kalian?" teriak Yu Seblak.
"Kami di sini. Di belakangmu!" jawab mereka kompak.
"Kita lawan mereka. Kita pertahankan liang-liang kita. Lebih baik mati daripada selamanya dikutuk jadi kecoa!"
Deru buldoser-buldoser mengepung monumen. Beberapa orang berseragam memberi aba-aba. Buldoser-buldoser terus merangsek.
"Lihatlah, mereka yang hanya gelandangan saja membela kita. Mestinya kalian malu!" hardik Wibagso.
"Wibagso! Kalau kami akhirnya melawan mereka, itu bukan untuk membela kepongahan kita sebagai pahlawan. Tapi membela mereka yang juga punya hak hidup!" teriak Sidik.
"Aku tak butuh penjelasan. Tapi butuh kejelasan sikap kalian untuk melawan mereka Ratri, meloncatlah kamu. Dan masuklah ke ruang kemudi. Cekik leher sopir-sopir itu. Cempluk, tahan moncong buldoser itu. Ganjal dengan tubuhmu. Sidik, dan kamu Durmo hancurkan mesin buldoser-buldoser itu. Cepat!" Wibagso mengatur perlawanan seperti ketika menghadapi tentara-tentara penjajah.
Buldoser terus merangsek. Meluluhlantakkan badan monumen. Menerjang orang-orang yang mencoba bertahan. Kalur, Karep, Ajeng, dan orang-orang lainnya lari lintang pukang.
"Kalian benar-benar pengecut!" teriak Yu Seblak.
"Sia-sia melawan mereka! Mereka ternyata buaanyaakkk sekali!" teriak Kalur.
"Kita menyingkir saja. Pahlawan saja mereka gilas, apalagi kecoa makam kita! Menyingkir... Menyingkir saja!!!" Karep mencoba menarik Yu Seblak yang berdiri beberapa sentimeter dari moncong-moncong buldoser. Tapi Yu Seblak tetap bertahan, sambil terus mengibar-ngibarkan kain dan kutangnya. Tak ada yang menahan Yu Seblak untuk telanjang. Buldoser-buldoser itu dengan rakus dan bergairah menggilas tubuh Yu Seblak. Tubuh kuning langsat itu bagaikan buah semangka yang dilumat blender.
Wibagso tersentak. Ratri menjerit histeris. Durmo dan Sidik berteriak-teriak penuh amarah. Mereka mencoba menghadang buldoser-buldoser itu. Tapi mesin penghancur itu terlalu kuat buat dilawan. Patung-patung itu dilabrak dan dihajar hingga lumat.
Bulan di angkasa mengerjap, Angin mati.
"Kalian telah membunuh kami untuk yang kedua kalinya..." ujar Wibagso lirih. Ucapan itu terus bergema, hingga mall itu selesai dibangun, dan diresmikan Kepala Kotapraja, Drs Gingsir. Hingga kini, suara-suara itu terus mengalun. Tapi hanya telinga setajam kesunyian yang mampu mendengar gugatan itu.

Sabtu, 07 Mei 2011

PUISI "KEHILANGGAN" FROM AUDIAH SILVANA





Tersenyumlah saat kau mengingatku
Karena saat itu aku sangat...merindukanmu
Dan menangislah saat kau merindukanku
Karna saat itu aku tak berada di sampingmu

Tetapi pejamkanlah mata indahmu itu
Karena saat itu aku akan terasa ada di dekatmu
Karna aku telah berada di hatimu untk selamanya
Tak ada yang tersisa lagi untuk ku

Selain kenangan-kenangan yang indah bersamamu
Mata indah,yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta
Mata indah yang dahulu adalah milikku
Kini semuanya terasa jauh meninggalkanku

Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu
Hati ,cinta dan rinduku adalah milikmu
Cintamu takkn pernah membebaskanku
Bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain

Saat sayap-sayap ku telah patah karenamu
Cintamu akan tetap tinggal bersamaku
Hingga akhir hayatku dan setelah kematian
Hingga tangan tuhan akan ,menyatukan kita lagi

Betapa pun hati telah terpikat pada sosok terang pada kegelapan
Yang tengah menghidupkan sinar redupku
Namun tak dapat menyinari
daN menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya

Aku tidak pernah bisa menemukan cinta yang lain selain cintamu
Karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku
Kau takkan pernah terganti
Bagai pecahan logam,mengekalkan.

Kesunyian,..
kesendirian,..
dan kesedihanku,
Kini aku telah kehilangamu..

Minggu, 24 April 2011

lagu"sendiri"

SENDIRI
lagu by :denny roberto
Disini…..
Ku sendiri tampamu
Tak teguh hati ini
Menunngu mu sendiri di sini
Adakah cinta yang tulus dari diri mu
Mengapa kau pergi tinggal kana aku

Reff :
Kaulah jiwa batin ku
Berharap kau kan kembali
Disini bersama ku
Di tempat ini
Melepas rindu..
Yang pernah kita lewati
Dulu ….

lagu "kembali

KEMBALI
Lagu By : denny Roberto fagelox

Ada cinta di hatimu
Mengalir tulus dihati mu
Mengisi ruang kekosongan hati
Dalam cintaku…
Yang tlah lama tinggal kan diriku

Kini kau hadir dalam benak ku
Menjadi ruang waktu ku yang baru
Dalam ruang kisah cintaku
Hanya untuk ku selama nya
Wo wow o

Reef : cinta ini tlah kw miliki
Menjadi ruang isi hati ku
Kembalilah padaku
Jadillah milik ku
Kaulah yang terbaik
Dalam segala mimpi ku
Genggam hati ku ini
Menjadi……
Bintang dalam hati ku

Kamis, 24 Maret 2011

PUISI "RISAU"

............RISAU................
Tangisan hati tak terbias oleh lara
Nada hari terbayang oleh maut
Semua kan usai di naungan maut
Pupus hilang telah berganti pagi
Senyuman kalbu tak kunjung bias
Wahai samudra
Wahai gunung
Siapakah diri ku ini
Hanya pasir yang mempunyai hati
Terukir oleh beban roh yang hidup
Seperti kalbu berwarna kelam
Akhir akan terbinasa oleh bayang
Cinta akan berakhit oleh fajar
Ini akan berakhir oleh risaw

by :denny

PUISI "HANCUR"

.......................................Hancur....................................

Hati mu membeku di atas awan
Kan menjadi bintang di siang hari
Tuk menjadi petang yang indah di mentari pagi
Resapan air mata dan meresab
Terus diantara sisi hitam di balik kelam
Adakah di kau ?
Dimana kah engkau ?
Hai bayang baying kelam
Lutut ku tertekuk oleh bayangmu
Bahu ku menetaskan air mata
Keremukan nada jiwa yang ada
Hancur.. terurai lara
Hancur terbagi dara
Hancur di atas melodi
Hancur di kelam mu
by:denny

Jumat, 18 Maret 2011

KETULUSAN

LAMBANG KETULUSAN

Tulus
Tulus adalah kejujuran yang paling dalam yg dimiliki oleh manusia ! hal tersebut yang membawa kita ke dalam kejujuran dan kebahagiaan
Jagan mendikan diri kita sebagai kemunavikan dan deskriminasi terhadap suatu hal .oleh karena itu terima dan melakukan sesuatu itu dengan tulus hati

Kamis, 17 Maret 2011

DENNY FAGELOX


Add caption

Add caption

Add caption


Add caption


Add caption


Add caption


Add caption

Selasa, 15 Maret 2011

TUGAS AUDIAH SILVANA

1.) SPEAKING
SPAIN
1)where is it located? These countries are in continental Europe

2)What city are found there? many cities that can be found in Spain, among others, is the famous, madrid, barcelona, valencia, and Malaga

3)What language is spoken? official language in use is spanish and there are some spanish flow is as follows, calatan language, language Basque, and Galician languages

4)What currency to use en? currency used is euro

5)what are famous tourist attractions found there? tourist attraction in spain there is a beautiful mountain bee in the town of Marcus co, is famous for its valley filled with forests. that there was in the middle of a small lake that is Lake salvier

6)what products are exported? products exported from Spain are textile goods. and spain is the best in the world's textile producer

2.) WRITING
SPAIN



Spain is located is These countries are in continental Europe ,it has a population of over 40 million people.spainice official language in use is spanish and there are some spanish flow is as follows, calatan language, language Basque, and Galician languages.the country has tourist attraction in spain there is a beautiful mountain bee in the town of Marcus co, is famous for its valley filled with forests. that there was in the middle of a small lake that is Lake salvier . currency used is euro and last? products exported from Spain are textile goods. and spain is the best in the world's textile producer

Rabu, 16 Februari 2011

lirik Because Of You by Keith Martin

If ever you wondered if you touched my soul, yes you do.

Since I met you I'm not the same. You bring life to everything I

do. Just the way you say hello. With one touch I can't let go.

Never thought I'd fall in love with you.

Ch: Because of you. My life has changed. Thank you for the love

and the joy you bring. Because of you I feel no shame. I'll tell

the world it's because of you.

V: Sometimes I get lonely and all I gotta do is think of you. You

captured something inside of me. You make all of my dreams

come true. It's not enough that you love me for me. You reached

inside and touched me internally. I love you best explains how

I feel for you.

Ch: Because of you. My life has changed. Thank you for the love

and the joy you bring. Because of you I feel no shame. I'll tell

the world it's because of you.

Br: The magic in your eyes, true love I can't deny. When you hold

me I just lose control. I want you to know that I'm never letting

go. You mean so much to me, I want the world to see it's

because of you.

Ch: Because of you. My life has changed. Thank you for the love

and the joy you bring. Because of you I feel no shame. I'll tell

the world it's because of you. My life has changed. Thank you for the love and

joy you bring. Because of you I feel no shame. I'll tell the world it's because

of you

Senin, 24 Januari 2011

Gunung Toba: Supervolcano yang mengguncang dunia

Danau Toba adalah permata Sumatera, anugerah sang Pencipta yang luar biasa. Pesona keindahan danau Toba telah dikenal luas hingga ke mancanegara. Hal ini menjadikan danau Toba sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Selain pemandangan danau dan pegunungan yang elok, di sekitar daerah danau Toba juga dapat ditemukan rumah tradisional batak, kain tenun, tari-tarian dan berbagai macam peninggalan budaya lainnya yang sangat unik dan telah berkembang sejak ratusan tahun yang lalu. Namun di balik keindahannya, danau Toba memendam sepenggal kisah tentang hilangnya suatu masa dan runtuhnya sebuah peradaban. Sebuah peristiwa “mega collosal” yang bahkan mampu mengguncang dunia.
Terletak di ketinggian 906 m dpl, sebagian besar lanskap danau Toba didominasi oleh dataran tinggi dan pegunungan. Danau Toba terbentuk dari serangkaian proses tektonik dan vulkanik selama jutaan tahun. Danau yang terletak di Sumatera Utara ini memiliki luas 1.130 km, membentang dari arah utara ke selatan dengan panjang maksimum 100 km dan lebar maksimum 30 km. Kedalaman maksimum tercatat sekitar 505 m dengan volume air diperkirakan mencapai 240 km kubik. Menurut Wikipedia, danau Toba adalah danau terbesar di Asia Tenggara, danau ke-14 terdalam di dunia dan bahkan, memegang rekor sebagai danau tektonik-vulkanik terbesar di dunia

Posisi danau Toba tidak jauh dari daerah sesar besar Sumatera (Great Sumatran Fault) yang membentang sepanjang pulau Sumatera sejajar dengan busur sunda (Sunda Arc) yang membentuk rangkaian pegunungan di Sumatera dan Jawa. Busur Sunda terbentuk dari gesekan antara lempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah timur laut dan menyusup ke bawah lempeng Eurasia yang bergerak ke arah timur. Daerah di sekitar danau Toba tergolong daerah ber-seismik tinggi yang rawan gempa akibat gesekan antara kedua lempeng tersebut.

Pergerakan lempeng tektonik yang dinamis disertai proses geologi yang cukup rumit menyebabkan sebagian daerah di Sumatera Utara mengalami pengangkatan. Hal inilah yang diduga memicu terbentuknya gunung berapi dan kawah yang menjadi cikal bakal danau Toba. Gempa 9.3 skala Richter yang menimbulkan Tsunami besar di Aceh tahun 2004, gempa 8.7 skala Richter di Nias tahun 2005 dan gempa 8.5 skala Richter di Padang tahun 2007 yang getarannya terasa hingga DKI Jakarta, menjadi bukti betapa aktifnya zona subduksi di bagian utara Pulau Sumatera.

Ahli Geologi berkebangsaan Belanda, Reinout Willem van Bemmelen (1904-1983) adalah orang pertama yang melaporkan adanya lapisan ignimbrite di sekitar danau Toba dan menyatakan danau Toba adalah sebuah kaldera sangat besar dari gunung berapi yang telah meletus. Ignimbrite adalah lapisan batuan vulkanik yang terbentuk dari debu vulkanis dan material lain yang dikeluarkan oleh gunung berapi saat meletus dan umumnya mengandung senyawa feldspar-kuarsa. Van Bemmelen menguraikan hasil observasi yang telah dilakukan dalam bukunya yang terkenal , Geology of Indonesia pada tahun 1949.


Hasil penelitian pada tahun-tahun berikutnya semakin memperjelas “kecurigaan” para ahli Geologi tentang adanya suatu gunung berapi yang besar, tepat di posisi danau Toba saat ini berada. Dari pengambilan sampel sedimen yang dilakukan di dasar perairan Teluk Benggala, Ninkovich et al. (1979), menemukan rhyolite, endapan material sangat halus yang komposisinya menyerupai granit dan berasal dari letusan gunung berapi. Van Bemmelen (1949) dan Stauffer et al. (1980), juga menemukan endapan serupa di berbagai lokasi di Malaysia. Sedangkan Williams dan Royce (1982), melaporkan adanya endapan rhyolite di India yang seumur dengan penemuan van Bemmelen dan Ninkovich.

Dari luas daerah sebaran, ketebalan endapan, dan analisis terhadap senyawa rhyolite yang ditemukan di berbagai lokasi, para ahli Geologi berusaha merekonstruksi dan memperkirakan seberapa besar kekuatan letusan gunung berapi di Sumatera Utara yag terjadi sekitar 73.000-74.000 tahun yang lalu. Hasilnya sangat mengejutkan, karena menunjukkan bahwa gunung berapi yang pernah ada di danau Toba bukanlah gunung berapi biasa seperti yang diperkirakan sebelumnya, melainkan sebuah gunung berapi raksasa.

Ditinjau dari luas dan dalamnya kaldera yang membentuk danau Toba saat ini, para ahli memperkirakan adanya dapur magma (magma chamber) berskala sangat besar yang terdapat di bawah gunung Toba. Kuatnya lapisan bebatuan yang menjadi atap dan dinding dapur magma tidak memungkinkan munculnya celah yang dapat dilewati magma untuk keluar ke permukaan, sehingga tekanan dalam dapur magma semakin membesar. Adanya aktifitas tektonik menambah tekanan magma dan mendorong magma lebih dekat ke permukaan bumi. Pada suatu waktu, tekanan dan volume dalam dapur magma terus bertambah hingga sedemikian besar, sehingga dinding dapur magma tidak dapat bertahan lebih lama lagi. Akibat besarnya energi tekanan yang terakumulasi, atap dapur magma pecah dan runtuh secara tiba-tiba memuntahkan lava dan berbagai material vulkanis ke permukaan bumi. Gunung Toba pun meledak dengan kekuatan sangat dahsyat. Bahkan para ahli memperkirakan, kekuatan letusan gunung Toba 300 kali lebih besar dari letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 yang mencatat rekor sebagai letusan terbesar sepanjang sejarah.




Sepuluh letusan gunung berapi terbesar dalam kurun waktu 30 juta tahun terakhir
No. Nama/Lokasi Letusan Gunung Berapi Negara Volume Material           Vulkanik (km kubik) Waktu (dalam juta tahun)
1. Sam Ignimbrite Yaman 5.550 29.5
2. La Garita Caldera, Fish Canyon Tuff Colorado-USA 5.000 27.8
3. Youngest Toba Tuff, Lake Toba, North Sumatra Indonesia 2.800 0.0740
4. Huckleberry Ridge Tuff, Yellowstone Hotspot Wyoming/ Idaho-USA 2.500 2.1
5. Atana Ignimbrite, Pacana Caldera, Northern     Chile 2.500 4.0
6. Whakamaru Ignimbrite, Taupo, North Island Selandia     Baru 2.000 0,254
7. Kilgore Tuff, Yellowstone Hotspot Idaho-USA 1.800 4.5
8. Blacktail Tuff, Yellowstone Hotspot Idaho-USA 1.500 6.6
9. Oruanui Eruption, Lake Taupo, North Island Selandia    Baru 1.170 0.0265
10. Cerro Galan, Catamarca Province Argentina 1.050 2.5
Gunung Toba diperkirakan meletus selama 9-14 hari (Ledbetter dan Sparks, 1979), memuntahkan material vulkanik sebesar 2800 km kubik, 800 km kubik diantaranya dalam bentuk debu vulkanik beracun karena memiliki kandungan belerang yang tinggi (Rose dan Chesner, 1987). Debu dan sebagian material vulkanis ini terbang menembus lapisan atmosfir bumi setinggi 27-37 km (Woods dan Wohletz. 1991). Debu vulkanik di atmosfir menyebar ke seluruh penjuru dunia, menghalangi masuknya cahaya matahari, menyebabkan sebagian besar permukaan bumi berada dalam kondisi “remang-remang”  hingga nyaris 10 tahun lamanya.  Beberapa daerah di sekitar gunung menjadi gelap gulita selama berbulan-bulan. Selain itu belerang (Sulfur) yang terkandung dalam debu vulkanik berikatan dengan uap air di udara membentuk asam sulfat dan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam. Akumulasi debu vulkanik yang menutupi permukaan daun, redupnya cahaya dan hujan asam menyebabkan tumbuhan dan hewan di sekitar daerah letusan menjadi sangat merana. Akibatnya, sebagian besar hutan di Sumatera utara musnah karena tidak mampu berfotosintesis lagi. Jones (2007), melaporkan bahwa debu vulkanik gunung Toba menyelubungi seluruh daratan anak benua India setebal 15 cm hingga menyebabkan kerusakan hutan yang parah di wilayah tersebut. Endapan debu vulkanik ini juga ditemukan di Teluk Persia, Samudera India hingga Laut China Selatan
Material vulkanik dalam bentuk cairan lava meluap ke sekeliling gunung dalam radius hingga 20.000 – 30.000 km persegi  (Aldiss dan Ghazali, 1984). Suhu lava saat keluar dari kawah dapat mencapai 550⁰C dan menyelimuti  sekitar 2/3 wilayah Sumatera utara setebal rata-rata 50 m. Bahkan di sekitar kaldera, rata-rata lapisan lava mencapai ketebalan 400 m (Gambar 6). Hampir dapat dipastikan, seluruh kawasan hutan belantara yang dilalui oleh lava tersebut luluh lantak dan hangus terbakar. Berbagai macam bentuk kehidupan di sekitar danau musnah seketika.  Selain lava, letusan gunung Toba juga mengeluarkan debu vulkanik tebal yang menyelubungi sebagian Asia Tenggara hingga India dengan luas lebih dari 4.000.000 km persegi. Beberapa saat setelah letusan terjadi, dapur magma yang runtuh membentuk lubang kaldera sepanjang 100 km, lebar 30 km dengan kedalaman 500 m. Lubang Kaldera ini kemudian terisi air dan menjadi sebuah danau yang besar. Masyarakat Batak menyebut danau tersebut:  Danau Toba. Sebagian dasar danau Toba, kemudian terangkat naik ke permukaan setinggi  ± 150 m oleh aktivitas tektonik dan membentuk Pulau Samosir. Menurut Wikipedia, Samosir yang memiliki luas 630 km² adalah pulau terbesar di dunia yang terdapat di dalam sebuah pulau dan pulau terbesar ke-5 di dunia untuk kategori pulau yang ada di tengah danau.

Sepuluh pulau terbesar yang terletak di tengah danau
No. Pulau Danau Negara Luas (km2)
1. Manitoulin Huron Ontario, Canada 2.766
2. Vozrozhdeniya Aral Uzbekistan- Kazakhstan 2.300
3. Rene Lavasseur Manicouagan Reservoir Quebec, Canada 2000
4. Olkhon Baikal Russia 730
5. Samosir Toba Sumatera, Indonesia 630
6. Royal Superior Canada-USA 541
7. Ukerewe Victoria Tanzania-Uganda 530
8. St. Joseph Huron Ontario, Canada 365
9. Drummond Huron Ontario, Canada 347
10. Idjwi Kivu RD Kongo 285

Terhalangnya cahaya matahari oleh debu vulkanik yang  menyelimuti atmosfir menyebabkan suhu rata-rata di seluruh dunia menurun sebesar 1-5⁰ C selama beberapa tahun (Rampino dan Shelf, 1992). Bahkan, tiga tahun setelah letusan, suhu bumi turun hingga 15⁰C lebih dingin. Daerah ketinggian yang menjadi zona pembentukan salju juga menurun hingga 3000 m. Dengan demikian, puncak gunung yang memiliki ketinggian paling sedikit di atas 3000 m pada waktu itu, dapat dipastikan tertutup oleh salju. Daerah kutub di belahan bumi utara meluas hingga ke batas lintang 60⁰. Sebagian wilayah Skandinavia, Siberia, Semenanjung Kamchatka, Alaska, Kanada utara, seluruh Pulau Greenland dan Islandia tertutup lapisan es yang tebal sepanjang tahun hingga menyerupai padang es di Antartika. Tinggi permukaan air laut pun menurun akibat besarnya volume air laut yang membeku. Rampino dan Shelf (1992), menyatakan, letusan gunung Toba memperparah jaman es yang terjadi pada saat itu dan menyebabkan suhu di utara Kanada menurun hingga 12⁰C pada musim panas selama beberapa tahun. Penurunan suhu bumi secara drastis ini kira-kira mirip dengan yang digambarkan oleh sutradara Roland Emmerich dalam film sains-fiksi-nya (tentang global warming) yang dirilis tahun 2004: The Day After Tomorrow. Efek letusan gunung Toba terhadap perubahan iklim global, 

Meletusnya gunung Toba, tidak saja mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dalam skala global, tetapi juga menyebabkan perubahan ekosistem di bumi. Debu vulkanik yang dilepaskan saat gunung meletus, selain menghalangi cahaya matahari, juga mencemari  sumber air tawar, menyebabkan hilangnya padang rumput, semak belukar dan hutan belantara. Rusaknya habitat menyebabkan hilangnya tempat bernaung dan mencari makan bagi sebagian besar spesies makhluk hidup. Akumulasi dari peristiwa tersebut menyebabkan kepunahan massal bagi sebagian besar spesies makhluk hidup, tidak terkecuali pada manusia.
Beberapa peneliti Arkeologi dan Antropologi meyakini bahwa letusan gunung Toba menyebabkan musnahnya sebagian besar spesies “manusia purba” di Afrika timur, Afrika Tengah dan India. Hal ini menyebabkan terjadinya fenomena “bottleneck population” dimana sebagian besar jenis “manusia” yang lebih beragam hidup pada masa itu menjadi musnah karena tidak mampu bertahan hidup dengan perubahan iklim yang terjadi. Teori kepunahan massal manusia akibat letusan gunung Toba ini dikenal dengan “Toba Catastropic Theory”. Teori tersebut didukung oleh sebagian ahli genetika populasi yang menyatakan bahwa rendahnya keragaman genetik dari manusia yang hidup di dunia saat ini adalah bukti dari adanya kepunahan massal spesies-spesies “manusia” di masa yang lalu. Para ahli genetika tersebut juga menambahkan, bahwa apapun jenis warna kulit dan rasnya, secara genetik, seluruh manusia yang ada di dunia saat ini umumnya memiliki komposisi genetik yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa manusia yang ada saat ini, kemungkinan berasal dari satu populasi manusia yang selamat dari peristiwa meletusnya gunung Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu.
Peneliti Biologi Evolusi Richard Dawkins melakukan penelitian untuk melacak asal usul manusia berdasarkan DNA pada mitokondria yang hanya diturunkan melalui ibu dan DNA kromosom Y yang hanya diturunkan melalui ayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua manusia yang hidup di dunia saat ini, berasal dari seorang ibu (Eve) yang hidup sekitar 140.000 tahun yang lalu dan berasal seorang ayah (Adam) yang hidup sekitar 60.000 tahun yang lalu. Dari hasil riset tersebut, peneliti berkesimpulan bahwa peristiwa meletusnya gunung Toba membawa konsekuensi pada berkurangnya keragaman genetik pada manusia dan berubahnya jalur migrasi dan penyebaran populasi manusia. Menurunnya keragaman genetik akibat meletusnya gunung Toba juga ditemukan pada berbagai hewan seperti Cheetah, Panda, Harimau, Simpanse, Orangutan dan Gorilla.
Letusan gunung Toba tergolong sebagai letusan terbesar di dunia dalam kurun waktu 25 juta tahun terakhir (Tabel 1). Letusan tersebut tergolong “mega-collosal” dengan skala mencapai 8 VEI (Volcanic Explosivity Index). Siklus letusan diperkirakan terjadi setiap 300-400 ribu tahun. Gunung yang meletus dengan skala ini umumnya tergolong gunung api raksasa yang memiliki dapur magma sangat besar. Jenis gunung api raksasa seperti ini termasuk jarang ditemukan di alam karena membutuhkan waktu yang lama bagi dapur magma untuk mengumpulkan materi vulkanik dalam jumlah yang sangat besar. Dari jejak yang ditinggalkan, saat ini hanya ditemukan  40 gunung api raksasa dalam kurun waktu ratusan juta tahun.
Pemahaman tentang fenomena gunung raksasa tergolong cukup “baru” dikalangan para ahli Geologi dan Vulkanologi. Istilah “Supervolcano” sendiri baru ditetapkan sekitar tahun 2003 lalu. Defenisi dan kriteria Supervolcano belum begitu jelas, namun (menurut Wikipedia), supervolcano setidaknya mengeluarkan volume material letusan sebanyak 1000 km kubik saat meletus. Volume 1000 km kubik itu sama dengan suatu kotak atau kubus yang ukuran dimensinya (panjang x lebar x tinggi) = 1000 km x 1000 km x 1000 km. Panjang maksimum pulau Jawa dari ujung barat ke ujung timur sekitar 1024 km. Begitu besarnya volume material letusan yang dikeluarkan oleh  supervolcano sehingga akibat yang ditimbulkan selalu bersifat katastrofik (sangat merusak dalam skala global). Sejauh ini, Supervolcano adalah bencana alam yang paling merusak dan paling menimbulkan banyak korban. Hanya ada satu bencana alam lain yang jauh lebih besar, namun ini sangat jarang terjadi, yaitu tubrukan asteroid dengan bumi. Salah satu kejadian yang paling dikenal adalah peristiwa tubrukan asteroid dengan bumi yang memusnahkan dinosaurus sekitar 65 juta tahun yang lalu.
Adegan meletusnya Supervolcano seperti gunung Toba dapat anda saksikan dalam film sains-fiksi yang kontroversial: 2012, arahan Sutradara Roland Emmerich yang dirilis tahun 2009. Dalam film tersebut, sesuai dengan ramalan suku Maya, kiamat akan terjadi pada tahun 2012. Salah satu bencana alam yang digambarkan terjadi dalam film tersebut adalah meledaknya kawah Yellowstone di Amerika Serikat. Meledaknya kawah tersebut menyebabkan runtuhnya gunung dan tenggelamnya permukaan tanah di sekitar daerah letusan.
Sebagaimana bencana katastrofik lainnya, peristiwa meletusnya gunung Toba tidak saja meninggalkan jejak dalam bentuk kaldera yang indah, tetapi juga menciptakan sejarah yang  mengubah wajah dunia untuk selamanya.

Selasa, 11 Januari 2011

Inilah 4 Kunci Sukses dalam Dunia Bisnis

Inilah 4 Kunci Sukses dalam Dunia Bisnis
Senin, 24 Agustus 2009 | 17:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia bisnis di Indonesia terus menggeliat, seolah tidak mempedulikan karut marut pemilu dan peristiwa Bom Mega Kuningan. Untuk itu perlu bagi para pelaku bisnis untuk menyusun strategi handal.
"Untuk memenangi pasar dalam dunia yang terus berubah ada 4 kunci sukses," kata Simon Jonatan, Konsultan Marketing, dalam acara Founder's Day di Ciputra World Jakarta Marketing Gallery, Senin (24/8).
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=af9fa55a&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=645&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=af9fa55a' border='0' alt='' /></a>
Keempat kunci tersebut adalah:
1. Awareness: yang termasuk dalam poin ini adalah iklan yang gencar untuk membangkitkan kesadaran terhadap produk tersebut bagi konsumen.
2. Attractiveness: apakah produk kita menarik. Harus ada sesuatu yang berbeda dipandingkan produk lain yang diproduksi kompetitor.
3. Availability: apakah produk juga dilengkapi oleh ketersedian yang menunjung. Misalnya, produk rumah dilengkapi dengan akses yang mudah dan strategis.
4. Affordability: untuk menarik konsumen, penjualan produk disertai dengan berbagai macam potongan harga maupun kredit ringan.
Menurut Simon, keempat kunci sukses ini bisa meningkatkan brand of mind konsumen. "Ini penting. Karena kalau konsumen mau beli, di otaknya sudah mengingat satu produk yang dipercaya," ucapnya.